Matahari
kembali terbit, pagi kembali datang. Jalanan ramai seperti biasanya. Sibuk
dengan aktivitas manusia disetiap paginya. Suara bising kendaraan yang berlalu
lalang menyelimuti pagi. Panas sinar matahari mulai terasa dikulit menandakan
hari sudah mulai siang.
Semua
orang pasti menginginkan untuk menhirup udara yang segar dipagi hari. Udara
yang dingin dengan embun yang membawa kesejukan serta ketenangan. Namun tidak,
udara pagi yang menyegarkan mulai tak sedap untuk dihirup. Beberapa partikel
sudah bercampur dan merusak udara yang dulunya bersih dan segar menjadi udara
yang tak layak untuk dihirup. Hal itu Karena udara yang ada bercampur dengan bau
sampah yang kian membusuk.
Hal itulah yang dirasakan oleh
orang-orang yang melewati jalan kubang raya, pekanbaru. Jalan ini merupakan
jalan yang sering dilewati oleh para pengendara sepeda motor terutama. Namun setiap
harinya para pengendara yang melewati tempat ini harus menghirup bau yang tidak
sedap karena tumpukan sampah. Dijalan ini banyak sekali sampah-sampah yang
berserakan di tepi jalan seakan dibiarkan begitu saja. Sehingga mengakibatkan
bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tak enak dipandang mata. Sampah
tersebut juga hasil dari kegiatan manusia yang tak bertanggung jawab. Mereka seenaknya saja melempar sampah ditepian jalan,
bukan sekali ataupun dua kali namun sudah menjadi kebiasaan para masyarakat.
mereka tidak memikirkan hasil terburuk dari kegiatan yang telah mereka
lakukakan. Sampah yang menumpuk jika dibiarkan akan menjadi lahan organism
penyakit untuk hidup dan siap untuk menyerang manusia dengan wabah penyakit
yang mengerikan. Sampah memang merupakan masalah yang sering terjadi
dilingkungan tempat tinggal kita yang sering mengakibatkan pencemaran
lingkungan. sampah memiliki berbagai macam jenis yaitu organic dan anorganic. Sampah-sampah
memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Pembuangan sampah yang
tidak terkontrol dapat menyebakan bahaya kesehatan. Karena dapat menyebakan
penyakit seperti diare, kolera, bahkan tifus. Penyakit tersebut ditularkan
kemanusia oleh lalat atau serangga lainnya yang hidup dionggokan sampah. Selain
itu juga sampah menyebakan pencemaran lingkungan, seperti pencemaran air,
tanah, dan udara. Pada pencemaran udara yang diakibatkan oleh sampah tentunya
adanya bau yang tidak sedap hasil dari sampah-sampah yang membusuk. Sampah juga
dapat menyebabkan tercemarnya air. Hal ini karena masyarakat yang membuang
sampah kesungai, mengakibatkan sungai menjadi rusak, beberapa ekosistem di
sungai mati seperti ikan, plankton, dan ekosistem yang hidup di sungai karena
sungai tempat mereka tinggal tidak layak lagi. Selain itu sampah yang berasal
dari hasil industry yang di buang kesungai atau laut juga dapat menyebakan air
sungai atau laut menjadi tercemar bahkan beracun. Pada pencemaran tanah akibat
dari sampah yaitu, tanah tidak layak lagi untuk digunakan karena telah
bercampur dengan sampah plastic yang masa penghancurannya butuh waktu yang
sangat lama. Tidak hanya menyebakan pencemaran lingkungan sampah juga dapat
menyebabkan bencana bagi manusia seperti banjir. Ulah manusia yang tidak peduli
terhadap lingkungan menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya banjir
seperti membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah plastic yang dibuang secara
sembarangan dan akhirnya menyumbat saluran air sehingga air hujan tidak bisa
mengalir dengan baik. Sampah-sampah plastic seperti yang kita tahu merupakan jenis sampah yang tidak bisa
terurai bahkan dalam jangka waktu ribuan tahun. Jika dibuang begitu saja sampah
plastic itu akan menumpuk dan menyumbat saluran air dan mengakibatkan salah
satu factor terjadinya banjir. Selain itu ulah manusia yang suka membuang sampah
sembarangan kesungai juga dapat menyebabkan banjir. Sungai yang dulunya dianggap
sebagai sumber kehidupan manusia, sekarang berubah menjadi tempat sampah
raksasa yang dapat menyebabkan bencana sepeti banjir. Sebagai contoh dampak
sampah kepada masyarakat adalah banjir yang sering terjadi di Jakarta. Masyarakat
yang bertindak seenaknya membuang sampah disungai. Sehingga sungai menjadi
tercemar dan menjadi tempat sampah raksasa. Akibatnya setiap tahunnya
masyarakat di Ibu kota Jakarta terkena banjir. Pencemaran lingkungan akibat
sampah ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari masyarakat. Anggapan enteng
terhadap sampah sudah ada dalam benak masyarakat. Aktivitas masyarakat yang
membiarkan sampah-sampah menumpuk sehingga membusuk menjadi penyebab tercemarnya
lingkungan perlu dihentikan.
Sikap
masyarakat yang kurang peduli dan menganggap sampah sebagai masalah sepele
inilah yang perlu untuk dihindari. oleh karena itu dibutuhkannya kesadaran
masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan ini bertujuan untuk
mengurangi dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan. Banyak hal dapat
dilakukan dalam pengelolaan sampah misalnya membuat hukum membuang sampah pada
tempatnya dan tidak membuang sampah kesungai. Selain itu adanya undang-undang
yang mengatur tentang kelestarian lingkungan juga perlu untuk diterapkan di
lingkungan masyarakat agar tidak ada lagi pencemaran lingkungan yang mewabahkan
bencana kepada masyarakat. Misalnya juga membuat papan pengumuman yang
bertuliskan “Jangan membuang sampah di jalanan” atau kalimat yang mengajak
untuk berhenti membuang sampah sembarangan juga berguna untuk menyadarkan
masyarakat bahwa membuang sampah sembarangan merupakan hal yang tidak terpuji.
Selain itu Mendaur ulang sampah juga merupakan salah satu cara untuk mengelola
sampah. Daur ulang yang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan yang baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya
dapat menjadi barang-barang yang berguna bahkan dengan adanya daur ulang dapat
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru dan salah satu manfaat dari daur
ulang bahan bekas yaitu dapat menciptakan lahan pekerjaan yang berguna untuk
kelangsungan ekonomi dan menambah lapangan pekerjaan. Sebenarnya jika
masyarakat berpikir kreatif, mereka akan menciptakan hal-hal yang sangat
menarik dari barang-barang tak terpakai yang disebut sampah. Misalnya daur
ulang sampah plastic baik itu botol plastic bekas yang bisa dijadikan tempat
pensil, pot bunga, bahkan plastic seperti bungkus mie, sampo, diterjen dan
lain-lainnya bisa dijadikan tas. Sungguh hasil yang sangat menarik dan kreatif
jika masyarakat bisa mendaur ulang sampah-sampah tak berguna tersebut. Hasil
daur ulang sampah juga bisa meningkatkan taraf hidup seseorang, karena mau
bekerja keras menghasilkan sesuatu yang unik dan memiliki nilai jual yang
tinggi. Namun sangat sedikit masyarakat yang berpikiran kreatif seperti itu. Masih
banyak orang yang tidak peduli untuk mengelola sampah menjadi hal yang berguna.
Namun ada sebagian orang yang menganggap
sampah adalah lahan rezeki. Mereka menganggap sampah adalah sumber dari
penghasilan mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seperti para pemulung
yang mencari nafkah dari onggokan sampah. Bagi orang-orang sampah mungkin
merupakan hal yang sangat menjiikan, namun berbeda dengan para pemulung, bagi mereka
sampah itu seperti ladang emas yang harus mereka gali setiap harinya. Pekerjaan
yang sebenarnya tidak layak untuk di kerjakan. Para pemulung hanya bermodalkan
karung untuk memungut sampah-sampah seperti kardus, plastic, bahkan besi yang
sudah tidak terpakai yang memiliki nilai jual. Para pemulung tak enggan
sekalipun menggunakan tangan mereka untuk mengorek-ngorek tempat sampah yang
mengeluarkan bau tidak sedap demi mendapatkan barang-barang yang memiliki nilai
jual. Mereka dengan teliti mengambil barang-barang bekas tersebut di onggokan
sampah yang mulai membusuk. Mereka terus menyusuri jalan mencari tempat sampah
lain sambil berharap menemukan barang bekas yang dapat mereka jual kembali.
Selain menggunakan karung untuk mencari tumpukan sampah, ada juga pemulung yang
menggunakan gerobak untuk berburu barang bekas. Semua mereka lakukan untuk
menekuni pekerjaan yang harus bergulat dengan sampah. Pemulung biasanya mencari
sampah-sampah dari gang ke gang, jalanan, tong sampah warga, pinggir sungai dan
lainnya. Hal yang paling memprihatinkan yaitu, tak jarang para pemulung terkena
penyakit kulit. Memang penyakit kulit tidak menimbulkan kematian namun penyakit
tersebut justru akan menurunkan produktivitas kerja mereka. Penyakit tersebut
menyerang para pemulung akibat pekerjaan mereka yang harus bergulat dengan
sampah yang tentunya mengandung bakteri-bakteri pathogen akibat pembusukan
zat-zat organic yang bisa masuk ketubuh melalui pori-pori, kulit dan
pernafasan. Jika bakteri itu masuk kedalam tubuh maka akan menyebabkan berbagai
penyakit, tidak hanya penyakit kulit saja yang akan menyerang para pemulung
namun penyakit-penyakit yang lebih ganas dari itu.
Banyak alasan kenapa seseorang
bekerja sebagai pemulung seperti factor ekonomi, sulitnya mencari pekerjaan,
tingkat pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan, serta tidak adanya
modal untuk membuka usaha. Pemulung merupakan status social yang paling rendah
karena pekerjaan mereka yang hanya menumpulkan sampah yang memiliki harga jual
untuk menyambung hidup. Hasil yang didapat pemulung setiap harinya sangat
memprihatinkan. Karena harga dari sampah yang mereka kumpulkan relative kecil
dibanding dengan jerih payah mereka dalam mencari dan mengumpulkan
barang-barang itu. Banyak pandangan
orang-orang sekitar terhadap pemulung, ada yang pro dan kontra. Ada sebagian
orang yang menganggap pemulung itu meresahkan lingkungan sekitar. Karena ada
beberapa pemulung yang nakal karena suka mencuri. Ada juga yang beranggapan
bahwa pemulung itu bukannya membersihkan sampah malah menyerak-nyerakkan sampah
sehingga lingkungan menjadi kotor. Namun ada juga yang menggap pemulung itu
kebalikan dari sisi negatifnya. Mereka menganggap bahwa pemulung itu memiliki
peran yang sangat mulia. Karena pemulung memiliki kontribusi yang nyata dalam
mewujudkan sebuah kota yang bersih dari sampah.
Jika kita lihat dari sudut lain
pemulung itu seperti pahlawan. Mereka pahlawan yang sangat berjasa terhadap
lingkungan hidup. Walaupun banyak orang yang menganggap rendah pekerjaan
pemulung bahkan menghinanya namun dari sudut pandang lain pemulung seperti
pahlawan tanpa jasa. Karena mereka yang tidak pernah bosan untuk terus
memunguti sampah setiap harinya. Pekerjaan sebagai pemulung memiliki andil yang
besar dalam menjaga lingkungan sekitar. Sehingga menjadikan lingkungan menjadi
bersih dari sampah. Mereka sangat berperan dalam hal kebersihan apalagi dalam
mengurangi tercemarnya tanah oleh sampah plastic dan sampah jenis lainnya yang
tidak dapat dicerna oleh tanah serta memberikan manfaat seperti lingkungan yang
terbebas dari barang bekas yang jika kita biarkan akan menjadi sampah yang akan
merugikan kita dan masyarakat. Pemulung merupakan orang yang hebat dan tak
kenal lelah bergelut dengan kotoran sampah, mereka rela menghabiskan hari-hari
mereka demi mencari barang-barang bekas yang tak berguna dan terbuang demi
menyambung hidupnya dan keluarga mereka. Mereka adalah contoh seorang pekerja
keras karena tak mengenal panas, hujan untuk bekerja. Namun entah mengapa
banyak sekali orang-orang yang menganggap remeh pemulung. Padahal jasa mereka
tak terhitung jumlahnya. Oleh karena itu jangan sekali-kali meremehkan
pekerjaan sebagai pemulung sebagai pekerjaan kotor karena bergulat dengan
sampah. Mungkin jika pemulung didunia ini tidak ada bisa jadi dunia ini penuh
dengan sampah yang tak berguna dan penyakit ada dimana-mana.
Sampah memang memiliki dua sisi yang
berbeda. Ada yang menguntungkan beberapa pihak namun ada yang merugikan. Namun
tetap saja sampah layak untuk di basmi bagai hama. Karena banyak hal yang
merugikan dari sampah walaupun ada sebagian orang yang menggantungkan hidupnya
pada sampah-sampah yang tak berguna itu. Tapi patut untuk disadari dunia kita
akan menjadi lautan sampah jika tidak ada kesadaran dari manusia untuk
mengelola sampah. Sampah semakin hari akan menumpuk, dan tidak ada lagi
lingkungan yang sehat karenanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar