Minggu, 03 Juli 2016

Mimpi

Mata  wanita itu sekarang memandang langit-langit kamarnya. Dia bercermin pada masa yang telah terlewati. Dia tidak ingat apapun, tapi dia mengenang. Kata laki-laki itu dia tidak akan berhenti untuk mengingatnya. Wanita itu tertawa, "Aku saja sekarang lupa" katanya menyangkal pernyataan itu.
Wanita itu memejamkan matanya.
Laki-laki dengan baju kemeja duduk di disampingnya, "Sampai kapan mau berlari?" katanya sambil memegangi kepala wanita itu. Wanita itu hanya membalasnya dengan senyuman di bibirnya. Berhentilah mengikutiku, batinnya. "Aku tidak mengikutimu" Ucap laki-laki itu. "Aku pusing, aku mau keluar" Kata wanita itu beranjak dari tempat tidurnya.

Wanita itu berdiri ditepi pantai. Matanya mengikuti arus laut. Pikirannya tidak memikirkan seseorang pun. Dia cuma memikirkan dirinya sendiri kenapa dia begitu egois. Lalu seseorang memegangi pundaknya. "Kenapa sendiri? katanya takut sendirian" kata laki-laki yang kini disebelahnya sama-sama memandang laut yang kadang tak tenang.
"Kenapa juga disini?" Kata wanita itu. "Tau tidak, aku sekarang memikirkanmu" Kata laki-laki itu. "Aku tidak" balas wanita itu.

Wanita itu tengah tenggelam, tapi ia tidak mati. Benar, ia bernafas. Ini bukan lautan yang sama ucapnya dalam hati. Aku dimana? teriaknya tak bersuara. Dia tak terhempas seperti waktu dulu dia tenggelam. "Ahahaha aku tenggelam lagi" Kata wanita itu. Tapi kali ini lautku tak memaksaku tenggelam terlalu jauh. Mungkin laut ini laki-laki tadi. Sejak kapan aku berada di zona ini. Aku sudah berhenti untuk bermain air, tapi aku tetap tenggelam. Ah menyebalkan seperti sebelumnya.

Wanita itu bangun, "Duniaku tak mesti harus dihempaskan lautan. Mereka yang seharusnya aku taklukan. Bukan aku yang ditaklukkan". Hari sudah hampir pagi sekarang. Tidurnya nyenyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar