Kamis, 28 Juli 2016

Bait: Mendung

Alta menaruh bunga Daisy di depan pintu rumah Lae. Dia masih ingat ketika wanita itu memeluknya ketika ia membawakan bungan Daisy kesukaannya. Wanita itu yang kini menjadi seseorang yang menghantui hatinya. Bukan salah wanita itu batinnya, namun salah dirinya dimasa lalu.
Ketika Alta hendak beranjak pergi, seorang laki-laki berdiri tepat dihadapannya sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Lo ngapain lagi kesini?" Bentak Asta.
"Gue kesini cuma mau ngasih ini sama Lae." Kata Alta sambil menunjukkan bunga yang ia bawa.
"Buat apa? lo tuh perusak. Buat apa lagi lo datang kekehidupan Lae. Lo mau nyakitin dia lagi?" kata Asta semakin geram.
"Gue gak ada maksud buat ngerusak Lae lagi. Oke gue akuin gue salah dulu. tapi lo tau kan gue akan tebus semua kesalahan itu." Kata Alta.
"Anjing!! mau lo itu apa? gue gak akan biarin adik gue ketemu lo apalagi berurusan sama orang kayak lo!" Kata Asta sambil menarik kerah baju Alta.
"Oke gue salah! tapi lo gak berhak buat ngelarang gue untuk deket sama Lae ta." Kata Alta.
"Woi! lo gak tau diri atau gimana. Lae itu udah bahagia sekarang. Bahagia tanpa lo. dia gak butuh lo. Dia gak butuh Anjing kayak lo!!" Kata Asta sambil memukul Alta.
"Ta, dengerin penjelasan gue dulu!" Kata Alta berusaha bangkit setelah terjatuh akibat pukulan Asta.
"Gak ada yang perlu lo jelasin. Pergi lo atau gue bunuh lo disini sekarang!!!" Kata Alta, amarahnya semakin menjadi-jadi sekarang.
"Oke gue pergi. Tapi lo gak berhak larang gue deket sama Lae!!!!!" Kata Alta beranjak pergi meninggalkan rumah Lae.
"Bangsat lo!!!" Kata Asta sambil berteriak.
Dia tidak pernah terima dengan kenangan masa lalu yang dibuat Alta untuk Lae  Dia akan selalu mengingat kisah tak menyenangkan itu. Tangis yang selalu Lae keluarkan dengan rokok ditangannya. Adik kecilnya yang periang berubah menjadi seseorang yang brnci akan hidupnya sendiri. Dia juga ingat kejadian di bar, yang membuatnya ikut frustasi melihat tingkah adiknya. Asta tau betul sikap Lae, dia selalu tulus mencintai seseorang sampai menyakiti hatinya sendiri. Lae langitmu begitu mendung sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar