Kamis, 28 Juli 2016

Bait: "Awal Mati Rasa Kaia"

"Aku sayang sama kamu, tapi kenapa kamu mau ninggalin aku?" Kata Kaia dengan mata nanar yang sedari tadi menahan tangis yang hampir pecah.
"Kita udah gak cocok. Toh aku juga udah di jodohin orangtua aku. kita gak akan bisa sama-sama." Kata laki-laki yang kini berada tepat dihadapan Kaia.
"Tapi kamu udah janji sama aku. kita bakalan terus sama-sama." kata Kaia memegangi tangan laki-laki itu.
"Udah lah, lupain aja janji-janji itu. Aku gak bisa sama-sama kamu." Kata laki-laki itu sambil melepaskan tangannya dari genggaman Kaia.
"Rei!!!" Kata Kaia sambil berteriak sembari melihat laki-laki yang disayanginya pergi.
Rei adalah laki-laki yang selalu ada disaat terpuruk Kaia dengan hidupnya yang dia anggap tinggal sebentar lagi. Hanya Rei yang mampu menyembuhkan segala sepi dan keterpurukannya. Rei adalah satu-satunya ucap batin Kaia. Kaia menangis sejadi-jadinya ditengah riuh pikuk cafe yang menjadi saksi berakhirnya kisahnya. Yang menjadi saksi dimana Kaia mati akan rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar