Minggu, 23 November 2014

Bait: Cerita 'Sunny'

Hari minggu memang nikmat untuk duduk diteras rumah sambil menikmati ydara pagi. Sunny memandangi langit dan taman depan rumahnya. Ia ingat betul banyak cerita ditaman ini. Cerita tentang ia dengan seorang kawan yang tak hanya di anggapnya kawan. Mungkin orang itu sudah menjadi bagian dari hidupnya selama ini.
Namun sayangnya orang itu tak menyadari hatinya. Mungkin karena ia terlalu pengecut untuk mengungkapkannya. Lewat tulisan bodoh itu ia ucapkan, namun mungkin orang itu lupa dengan pengungkapan itu.
Ah masa bodoh pikirnya. Dia hanya berusaha untuk lebih mengenal orang itu dan mengambil hatinya mulai sekarang. Tapi entah kapan ia berani mengungkap hatinya ia tak tau.
Deringan ponsel mengusik kesunyian di pagi ini. Sunny mengambil pinselnya yang ada di atas meja.
"Ada apa?" Tanyanya singkat.
"lo ada waktu? gue pengen ngajakin minum kopi siang ntar" kata seseorang diseberang sana dengan suara ringan seperti biasanya.
"Oke, nanti gue jemput kata sunny akhirnya.
"gak usah, gue nungguin lo di kafe biasa. Jam 10 teng. Awas lo telat"" kata orang itu seraya menutup telponnya.
Sunny hanya berdeham. Tersenyum kecil melihat tingkah orang itu. 
"Ah ni anak gak ada sopannya. Cih" kata Sunny. Senyum mengembang di bibirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar